Kesan Menyedihkan Di
Borobudur
Dahulu ,ketika saya
berumur 7 tahun , saya duduk di kelas 2 Sekolah Dasar. Saat liburan semester
satu/ganjil ,saya beserta keluarga berlibur ke lokasi wisata di Magelang, yaitu
Candi Borobudur. Candi borobudur yang merupakan salah satu keajabiban dunia yang
terleak di Kecamatan Borobudur,Magelang,Jawa Tengah .
Kami berangkat
Menggunakan kendaraan roda empat yaitu mobil. Kami berangkat pada waktu pagi.
Waktu tempuh yang kami butuhkan untuk menuju Kawasan Borobudur dari rumah kami
ialah sekitar 30 menit. Setelah sampai,kami langsung memarkirkan kendaraan dan
menuju loket pembelian tiket. Pada jaman itu, harga tiket masih berkisar 15
ribu rupiah.
Di
kawasan wisata candi borobudur sendiri tidak hanya ada candi nya saja, namun
terdapat tempat ibadah,museum,taman, dan pasar borobudur. tujuan kami yang
pertama ialah Puncak Candi Borobudur.
Kami harus melewati ratusan anak tangga untuk menuju kesana. Namun setelah
sampai di puncak, lelah kami terbayarkan. Kami dapat melihat pemandangan yang
indah sekali, mulai dari gunung-gunung menjulang tinggi , Kawasan Magelang
dapat terlihat dengan jelas dan kami serasa di atas awan. Tidak lupa kami juga
mengabadikan momen tersebut dengan berfoto-foto ria. Kemudian, tujuan
selanjutnya ialah Pasar Candi Borobudur. Di pasar candi borobudur terdapat
berpuluh-puluh kios yang menjual bebrbagai pernak pernik sovenir dan
cinderamata khas Candi Borobudur. Kami berniat ingin membeli souvenir di sana. Namun,justru
di pasar inilah saya mengalami kejadian yang menyedihkan. Saya terpisah dari
rombongan keluarga saya. kejadian itu bermula ketika Pasar dalam keadaan yang
cukup ramai, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke pasar
itu. entah secara tidak sengaja saya
terlepas dari genggaman tangan ibu saya. Seketika itu saya langsung panik ,ketakitan dan
kebingungan. Saya bingung harus mengikuti siapa, Saya takut jika saya di bawa
pergi jauh oleh orang asing.
Kemudian
saya melihat laki-laki yang fisiknya mirip sekali dengan ayah saya, baju yang dipakainya
pun sama dengan yang dipakai ayah saya di hari itu. Tanpa berpikir panjang
,saya lalu mengikuti orang itu. saya berfikir kalau itu ayah saya. setelah mengikuti lumayan jauh, tiba-tiba orang itu
menengok kebelakang dan apa yang terjadi??? ternyata orang itu bukan ayah saya.
Saya langsung mengangis ,saya semakin takut dan kebingungan. Saya tak tau harus
mencari keluarga saya kemana lagi. setelah beberapa lama,kemudian saya
dihampiri oleh lelaki yang mirip seperti preman pasar,berbadan tinggi,besar dan bermuka hitam. saya tambah
ketakutan dan tangisan saya semakin keras. Namunpreman itu justru menolong
saya. Ia menyuruh saya menceritakan
kejadiannya. Setelah itu, saya di bawa ke pos keamanan candi borobudur. Di sana
sudah menunggu ibu dan adik saya. Saya langsung mengahampiri mereka dan memeluk
mereka . saya tak bisa membayangkan jika
saya tidak bisa bertemu dengan keluarga saya kembali .tak lupa, ibu juga
beterimakasih pada preman baik tersebut. Tak lama kemudian ayah saya datang. Ternyata ayah saya berkeliling
menyusuri pasar untuk mencari saya. setela
itu kami pun langsung melanjutkan perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar